Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

kerajinan limbah tempurung kelapa

Kerajinan Limbah Tempurung Kelapa 1) Bahan pembuatan kerajinan dari tempurung kelapa Bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan dari tempurung kelapa yaitu tempurung kelapa, lem putih, politur, dan dempul.  Bahan pembuatan kerajinan tempurung kelapa; a. tempurung kelapa b. lem putih c. politur d. dempul 2) Alat pembuatan kerajinan dari tempurung kelapa Alat yang digunakan untuk pembuatan kerajinan tempurung kelapa adalah amplas, dan gergaji besi. Bahan pembuatan kerajinan tempurung kelapa; a. amplas b. gergaji besi Kerajinan tempurung kelapa banyak dijual untuk dijadikan buah tangan dengan berbagai macam bentuk, mulai dari aksesoris wanita seperti jepitan, bingkai foto, tas, sandal hingga perabotan rumah tangga seperti sendok, garpu, piring, mangkuk, gelas minum, sendok sayur/nasi, nampan, dan asbak. Tempurung kelapa juga bisa dibentuk menjadi penutup lampu, jam dinding, dan aneka bentuk lainnya. Dengan sentuhan seni yang sangat halus, hasil kerajinan tempurung kel

kerajinan limbah tulang ikan

Kerajinan Limbah Tulang Ikan       Tulang ikan merupakan limbah perikanan yang mudah didapatkan di daerah pantai, pasar ikan, dan restoran-restoran seafood. Selama ini tulang ikan biasa dipergunakan sebagai bahan pakan ternak. Tulang ikan dihaluskan menjadi tepung tulang. Sebagian besar orang membuang limbah tulang ikan ini karena tidak lagi bermanfaat. Jika masa panen ikan, orang tidak sempat lagi mengolah limbah tulang ikan. Limbah tulang ikan menjadi pemandangan yang mengganggu karena hanya dibuang begitu saja di sekitar lingkungan.       Limbah tulang ikan ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar kerajinan yang cukup unik dan artistik. Produk kerajinan dari tulang ikan masih tergolong langka, sehingga sangat berpotensi dikembangkan lebih lanjut. Masyarakat yang tinggal di dekat perairan laut, pantai atau pasar ikan tidak akan menemui kesulitan dalam memperoleh limbah tulang ikan dan tidak perlu mengeluarkan banyak dana untuk mendapatkan bahan baku kerajinan ini.    

Kerajinan Limbah Sisik Ikan

Kerajinan Limbah Sisik Ikan Cara mengolah sisik-sisik ikan agar dapat dipakai sebagai bahan baku produk kerajinan: 1. Sisik-sisik ikan direndam selama 2 jam dengan air detergen dan dibilas dengan air bersih sebanyak      3 kali hingga benar-benar bersih dari detergen. 2. Rendam kembali sisik-sisik ikan dengan campuran air jeruk nipis dan air selama 2 jam agar bau          amisnya hilang. 3. Pisahkan sisik ikan sesuai ukuran dan ketebalan dan tiriskan dengan saringan. 4. Pemberian warna pada sisik-sisik ikan diperlukan kehati-hatian. Rebuslah air hingga hangat                dengan ditambahkan larutan benzoat sebagai pengawet. 5. Masukkan pewarna wantex atau cat tekstil pada panci dan masukkan pula sisik-sisik ikannya.              Perlu diperhatikan jangan sampai air menjadi mendidih, karena sisik ikan akan menjadi matang          dan menempel satu sama lain. 6. Matikan kompor dan biarkan sisik-sisik ikan itu terendam zat warna selama 20 menit. 7. Tiriskan sisik-sisik ikan

Kerajinan Limbah Cangkang Kerang

Kerajinan Limbah Cangkang Kerang Cangkang kerang terdiri atas cangkang kerang betina dan jantan. Cangkang kerang betina bersifat lebih lebar, tebal, dan tidak mudah rapuh dibanding cangkang kerang jantan. Para pengrajin cangkang kerang menggunakan cangkang kerang yang lebih kuat dan kokoh, artinya cangkang kerang yang digunakan dari jenis cangkang kerang betina. Adapun proses pengolahan cangkang kerang setelah diambil dari pantai sebagai berikut: 1) Cangkang kerang dipilah-pilah sesuai ukuran dan bentuknya. 2) Cangkang kerang dicuci dengan menggunakan air mengalir dan direndam dalam larutan natrium        soda, agar sisa-sisa daging cangkang kerang dan kotoran, serta bau yang ada di dalam cangkang          kerang dapat larut. 3) Cangkang kerang dikeringkan dengan pengering, tidak menggunakan sinar matahari langsung,            agar kualitas cangkang kerang tetap terjaga baik. 4) Persiapan bahan baku cangkang kerang dengan cara dikikir, diamplas, ataupun dipotong sesuai     

penggolongan hasil limbah keras yang dijadikan bahan baku produk kerajinan dari kondisi wilayahnya.

Setiap daerah memiliki ciri khas kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu dikarenakan sumber daya limbah keras organik dan anorganik dari masing-masing daerah berbeda. Di bawah ini merupakan penggolongan hasil limbah keras yang dapat dijadikan bahan baku produk kerajinan dilihat dari kondisi wilayahnya. 1. Daerah pesisir pantai/laut     Limbah keras yang banyak tersedia seperti cangkang kerang, tempurung kelapa, sisik ikan, dan          tulang ikan. 2. Daerah pegunungan     Limbah keras yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah limbah kayu pinus, kayu abasia, dan            kayu kamper. 3. Daerah pertanian     Limbah keras yang didapat di daerah ini adalah tulang-tulang hewan ternak seperti tulang sapi,            kerbau, kambing, ayam, serta tulang ikan. 4. Daerah perkotaan     Limbah keras yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanyaberupa pecahan kaca, pecahan                    keramik, potongan logam, dan aneka plastik bekas perabot. sumber: buku pa

pengolahan bahan limbah keras

Pengolahan Bahan Limbah Keras Proses pengolahan masing-masing bahan limbah keras secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Di bawah ini proses pengolahan sederhana yang dapat dilakukan untuk bahan limbah keras. 1. Pemilahan bahan limbah     Seleksi bahan limbah keras perlu dilakukan sebelum proses produksi. 2. Pembersihan limbah     Keadaan limbah keras biasanya tidak cukup bersih. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencucian            dengan menggunakan detergen agar zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah keras     menjadi bersih. 3. Pengeringan     Pengeringan dilakukan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari langsung atau              dapat juga secara langsung dengan dibersihkan menggunakan lap kering. 4. Pewarnaan     Pewarnaan pada limbah keras dapat dilakukan dengan cara disemprot atau dikuas dengan cat. 5. Pengeringan setelah pewarnaan     Setelah diberi warna, bahan limbah harus dikeringkan k

jenis dan karakter bahan limbah keras

 Jenis dan Karakteristik Bahan Limbah Keras Limbah keras yang digunakan sebagai bahan dasar kerajinan dapat dibedakan menjadi dua jenis sebagai berikut. 1. Limbah Keras Organik Limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang pejal, solid, kuat dan tidak mudah berubah bentuk, berasal dari sumber daya alam daratan dan lautan. Contohnya cangkang kerang laut, sisik ikan keras, tulang ikan, tulang hewan berkaki empat (sapi, kerbau, kambing), tempurung kelapa, dan potongan kayu. Hampir semua limbah keras organik dapat dimanfaatkan kembali sebagai produk kerajinan, tetapi diperlukan peralatan yang cukup kuat untuk membantu dalam pengerjaannya. 2. Limbah Keras Anorganik Limbah yang terdiri atas kandungan bahan yang kuat dan tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran, dan penghancuran. Contohnya pelat-pelat dari logam, pecah-pecahan keramik, pecahan kaca, wadah/botol plastik, dan kaleng. Meskipun begitu, tid

prinsip kerajinan bahan limbah keras

Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Keras Pengolahan limbah keras maupun organik memiliki prinsip yang sama yaitu dengan sistem 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle . Bacalah kembali bagian terdahulu agar dapat memahaminya kembali. Upaya melakukan recycle (mendaur ulang limbah keras menjadi karya kerajinan tangan) berarti sudah dapat mengatasi masalah lingkungan yang mengganggu kehidupan. Reduce, reuse, dan recycle dalam proses pembuatan produk kerajinan harus selalu dijalankan. Tindakan dapat meminimalisir sampah yang dihasilkan dalam proses produksi kerajinan. Penggunaan bahan limbah keras untuk dirancang menjadi sebuah produk kerajinan tidaklah mudah. Kita harus memiliki motivasi yang besar dalam proses kreatif dan mengatasi masalah limbah di lingkungan, sehingga tidak sulit untuk melahirkan rancangan yang besar. Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa mendesain bahan limbah keras merupakan proses menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produ

pengolahan limbah keras

Limbah keras juga terbagi menjadi dua yaitu limbah keras organik dan anorganik. Limbah keras organik adalah limbah yang berasal dari alam (tumbuhan dan hewan) bersifat keras, padat, dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai dalam tanah. Limbah keras anorganik adalah jenis limbah yang berwujud keras, padat, sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk. Contoh limbah keras anorganik adalah plastik, pecahan keramik, pecahan kaca, dan baja. Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam dan kimia yang tidak terbaharui Akumulasi limbah yang merupakan sisa hasil buangan mempunyai potensi sebagai polutan (penyebab polusi). Oleh karena itu, dengan proses daur ulang limbah mendapat perhatian khusus dan penanganan yang maksimal. Limbah keras relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai tetapi memerlukan waktu yang lama. Limbah tersebut berasal dari sumber daya yang berasal dari pertambangan seperti minyak bumi, batubara, besi, timah, dan